SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Kamis, 17 Januari 2013

Breakdance

Breakdance, breaking, b-boying atau b-girling adalah gaya tari jalanan yang muncul sebagai bagian dari gerakan hip hop di antara African American dan anak muda dari Puerto Rico yang dilakukan di bagian selatan New York City yang brutal pada tahun 1970. Pada Umumnya tarian ini diiringi lagu hip hop,rap, atau lagu remix (lagu yang di aransemen ulang).
Seorang breakdancer, breaker, b-boy atau b-girl adalah orang yang memainkan gerakan breakdance.

Daftar isi

Asal Mula: Dari Jalan Menjadi Tarian


Breakdancer sedang melakukan gerakan turtle.
One of the major breakdance street culture pushes was Michael Jackson's Robot dance, first performed on television in 1974. The performance received a large following with many later breakdance pioneers further popularizing breakdance in the late 1970s.
Breakdance mulai menunjukan geliatnya ketika DJ Koll Herc mulai menghasilkan musik yang sedikit berbeda dengan musik-musik pada zaman dulu. Sebuah musik Hip Hop dengan beat yang patah-patah atau biasa disebut dengan break beat yang berjasa dalam menghasilkan musik yang dapat menginspirasi para breaker menciptakan gaya-gaya yang atraktif dan unik. Selain sebagai DJ yang menciptakan sebuah musik yang sangat pas untuk breakdance, Koll Herc juga termasuk salah satu senior di dunia musik Hip Hop. yang pada saat itu rela menjadikan tempat tinggalnya sebagai markas untuk komunitas ini.
Michael Jackson adalah orang yang mendorong pertumbuhan Breakdance. Michael Jackson mulai memperkenalkan robot dance atau gerakan yang menyerupai robot pada lagu-lagu yang dibawakannya pada tahun 1974 di penampilan perdananya di televisi. Selain itu, di setiap penampilannya Michael Jackson juga selalu membawakan berbagai macam gerakan yang cukup melegenda, salah satunya ialah moon-walk. Michael Jackson juga selalu menemukan tarian-tarian baru yang membuat siapa saja yang melihatnya langsung penasaran dan mencoba mengikuti gerakan yang dibawakannya. Pada saat itu memang hanya Michael Jackson yang cukup melegenda dengan tarian-tarian yang langsung menyebar seperti virus dan membuat orang-orang berusaha mengikuti gerakan-gerakan yang dibawakanya.
Jika dilihat lebih jauh, jenis tarian ini telah lahir jauh sebelum Michael Jackson tampil di pertunjukan yang menghebohkan dengan robot dance-nya tersebut. Sang legenda musik Funk James Brown telah menunjukan sebuah tarian yang sedikit banyak juga memiliki gerakan yang mirip dengan breakdance.
Perkembangan jenis tarian yang satu ini pun sangat pesat, bahkan beberapa komunitas di Amerika mulai terbentuk. Pada tahun 1980'an, breakdance sudah menjadi seperti fashion di Amerika. Hampir di setiap malam di beberapa bagian kota terdapat beberapa komunitas yang saling menunjukan kebolehannya dalam melakukan jenis tarian ini, walau tidak sedikit yang berujung pada keributan. Cara mereka berkompetisi memang sangat mirip dengan freestyle yang biasa ditemukan pada musik Hip Hop. Tidak hanya di jalan-jalan saja tarian ini ditemukan, karena club dan party pun menjadi lahan empuk bagi para breaker untuk menunjukan kebolehannya.
Setelah sempat menjadi "sampah" di beberapa tempat umum tersebut, akhirnya breakdance mulai menunjukan kelasnya. Pada akhir tahun1980, mulai banyak kompetis breakdance yang resmi bermunculan dan Battle Of The Year merupakan salah satu kompetisi yang sangat berkelas. Kehadiran kompetisi ini langsung diikuti dengan berbagai kompetisi lainnya yang seara tidak langsung mengangkat kelas jenis tarian ini.

Tarian


Seorang Breaker dalam posisi downrock.
Toprocks menampilkan gerakan yang membtuhkan fleksibilitas, gaya , dan yang paling penting irama. Tarian ini biasa digunakan pada awal pertunjukkan sebagai pemanasan beberapa gaya akrobatik lain. Dowrock biasanya ditampilan dengan posisi tangan dan kaki pada lantai. Pada downrock, seorang breaker menampilkan perputaran tubuh dengan kecepatan kaki dan kontrol dengan cara mengkombinasi gerakan kaki. Kombinasi ini akan menampilkan gaya yang disebut power moves;;
adalah gerakan populer daripower move.]]
Power Move adalah gerakan yang membutuhkan momentum dan kekuatan fisik untuk menjalankannnya. pada power move, breaker lebih bergantung pada kekuatan tubuh bagian atas untuk menari, menggunakan tangan untuk bergerak. Power Move terdiri dari Windmill, Swipe, dan Flare. Beberapa gerakan meminjam dari bela diri seperti buttertfly kick.

Sebuah gaya handstand dengan satu tangan ,biasanya digunakan sebagai bagian freeze.
Freeze adalah menahan gerakan dengan pose yang bagus. Semakin sulit freeze, membutuhkan kekuatan tubuh breaker untuk menahan dirinya, dengan pose seperti Handstand .
Suicide adalah tarian penutup sebagai kebiasaan breaker. Breaker akan membuat dirinya terhilat kehilangan kendali dan jatuh dengan punggung, perut, dll. Semakin sakit penampilan suicide terlihat, semakin bagus tarian tersebut, tetapi breaker akan melakukannya dengan sebuah trik untuk mengurangi sakit. Biasanya tarian ini juga digunakan untuk menarik penonton setelah gerakan freeze.
Pertandingan kompetisi antar breaker dilakukan di arena terbuka(pada panggung atau sebuah lapangan). Pemenang ditentukan dari kombinasi dari berbagai variasi gaya.

Pada budaya Pop


Sebuah kartun memperagakan Breaker yang melakukan gerakan freeze, di sebelah tape.
Walaupun, breakdance dimulai pada golongan muda di gang jalanan. Sekarang, budaya breakdance menjadi sebuah disiplin yang baru di antara penari dan atlet. Budaya breakdance sekarang bebas dipelajari oleh ras, jenis kelamin , umur apa saja dan diterima secara mendunia.

Pandangan Dunia

Musik

Musik menjadi salah satu elemen penting dalam breakdance, karena para breakers tentu tidak akan bisa menari tanpa musik. Bahkan kadang-kadang musik-musik yang seru dapat menjadi sebuah inspirasi tersendiri bagi para breakers ini. Musik-musik dengan irama break beat merupakan menu wajib di sini, yaitu dengan campuran musik-musik lain seperti Jazz, Soul, Funk, Electro, Electro Funk, Disco, Hip Hop, sampai R&B. Musik-musik ini tidak dibiarkan murni begitu saja, karena ada DJ yang bertugas mengolah musik tersebut sehingga akan terdengar sangat serasi dengan gerakan-gerakan yang ada.
Tempo pada musik yang dimainkan disini berkisar antara 110 hingga 135 beats per minute (BPM), sedangkan di Eropa untuk urusan musik memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan Amerika. Kalu di Amerika para breakers menggunakan black music untuk mengiri tarian mereka, maka Eropa memilih jenis musik electronica dan rock untuk mengiringi mereka. Musik yang berbeda tersebut menjadi sebuah warna tersendiri di dunia ini, dan gerakan-gerakan yang mereka mainkan pun terlihat lebih extreme dibandingkan dengan gerakan para breakers yang menggunakan musik-musik pada umumnya.

Fashion


Breaker sedang melakukan headstand.
Bagi para breakers, selain musik, fashion atau wardrobe juga bagian yang sangat penting, karena menurut mereka fashion merupakan identitas diri mereka sendiri. Breakers pada tahun 1980'an memilih brand Adidas, Puma atau Fila untuk sepatu yang mereka gunakan, karena sepatu dari brand ini memiliki tingkat kelenturan yang sangat nyaman dan cukup menunjang mereka dalam melakukan gerakan-gerakan pada tarian ini. Beberapa breakers bahkan sengaja menggunakan topi, t-shirt dan sepatu dengan brand yang sama sehingga terlihat lebih serasi. Sebagai aksesori tambahan beberapa Breaker membawa tape sebagai pemutar musik. Pada akhir-akhir ini para b-boys juga sering mengenakan kostum seperti b-boys pada era tahun 80'an, karena fashion para b-boys pada tahun tersebut benar-benar sangat nyaman dan cukup sederhana, sehingga mempermudah ruang gerak mereka.
Selain identitas dari para b-boys, ternyata beberapa atribut yang mereka gunakan ini juga memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pelindung ketika mereka melakukan gerakan-gerakan yang cukup extreme. Walaupun berfungsi sebagai pelindung, namun tetap saja bagian dari fashion ini sangat menarik untuk diperhatikan dan tentunya tetap menunjang fashion dari para b-boys tersebut. Headwear seperti helm skateboard atau topi menjadi pelindung kepala mereka ketika melakukan gerakan headspins (berputar dengan kepala sebagai tumpuan dan kaki diatas). Selain itu bandana yang mereka kenakan pada kening mereka juga berguna untuk menahan rambut mereka sehingga tidak menutupi mata mereka ketika sedang menari.
Jika pada umumnya kita melihat dandanan para b-boys sangat mirip dengan dandanan para jamers atau skateboarder, Anda tidak perlu heran jika melihat para b-boys dengan dandanan a la punk atau gothic sekalipun, karena sebenarnya hal itu sah-sah saja, karena fashion-lah yang menjadi identitas mereka.
Indonesia pun nampaknya tidak kalah dalam jenis tarian ini. Beberapa breakers di Indonesia juga pernah menjuarai kompetisi-kompetisi breakdance yang diadakan di luar negeri. Perkembangan breakdance di sini pun bisa dibilang cukup pesat, namun sayangnya beberapa breakers masih kurang dalam urusan penampilan , seperti pemilihan tempat yang salah untuk melakukan gerakan-gerakan anehnya, entah karena ingin pamer atau memang tidak ada tempat lagi.

Breakdance sebagai tarian rakyat

Ada beberapa akademisi yang tertarik apakah Breakdance bisa disebut sebagai tarian rakyat. Yang pada aslinya berasal dari Angola yang dibawa ke Brazil melalui perdagangan budak.


asal mula break dance juga dari tarian bela diri dari brasil yaitu CAPOERA

Ekspos media

Pada 1980, dengan bantuan budaya pop dan MTV, breakdance dibawa dari Amerika menuju bagian dunia yang lain sebagai fenomena budaya yang baru. Musisi seperti Michael Jackson populer karena beberapa gaya breakdance di video musik, dan film seperti Flashdance, Wild Style, Beat Street, Breakin', dan Breakin' 2: Electric Boogaloo yang juga mendukung penampilan breakdance. Sekarang, banyak b-boy dan b-girl tidak senang media karena perubahan fokus breakdance untuk uang dan berlebihan menggunakan power move. Breakdance juga di buat pada dokumenter film: The Freshest Kids: A History of the B-Boy, film ini merekam budaya, asal, perubahanm dan gaya-gaya breakdance diiringi musik Hip Hop.

Kontroversi

Dengan tujuan rekreasi dan hiburan, tarian ini tidak mempunyai perdebatan atau kontroversi.

Asosiasi Geng

Orang sering menyatakan bahwa breakdance menggantikan pertarungan antara geng jalanan, karena beberapa percaya sebuah konsepsi yang salah mengenai b-boy yang memainkan peran mendamaikan persaingan antar geng. Keributan antar geng kelihatannya menjadi sebuah kontroversi pada awal sejarah breakdance.

Resiko Cedera

Breakdance mempunyai risiko cedera karena terlalu banyak berlatih atau tanpa pengawasan profesional. Breaker pemula harus berlatih dengan pengawasan profesional untuk mengurangi risiko cedera.

Rujukan

Senin, 07 Januari 2013

Yuk, Belajar Shuffle Dance!

Eh, belakangan ini, Nesi sering mendengar lagu berjudul Party Rock Anthem dari LMFAO. Baik itu di radio maupun di tempat umum.
Tidak hanya lagunya yang ramai terdengar, gerakan-gerakan di video klip itu pun ikut menjadi tren. Gerakan itulah yang disebut Shuffle Dance.
Ah, shuffle dance,  sihirnya memang luar biasa, memikat orang-orang untuk mendalami seni gerakan tarian yang dibawa dari Australia.
Sejarah Shuffle Dance
Shuffle dance  mulai dikenal awal tahun 1980-an. Gerakan tari ini berkembang dengan pesat di Kota Melbourne, Australia. Tarian ini muncul setelah tarian hiphop dan breakdance  lebih dulu terkenal.
Beberapa kumpulan penari yang tidak bisa menari hiphop maupun breakdance , menciptakan gerakan sendiri dan dikenal sebagai Shuffle Dance.
Para penari shuffle  memadukan gerakan dengan alunan musik yang berirama hiphop tapi ritmenya sedikit lebih pelan dan tidak terlalu cepat.
Virus shuffle dance menjamur di dunia enggak terkecuali Indonesia. Gimana tarian ini enggak diminati sama anak-anak dan remaja, soalnya banyak ritme lagu-lagu yang bisa diikuti dengan gerakan tarian shuffle. 
Aneka Gaya
Mau belajar shuffle dance?  Pelajari dulu, yuk, gerakan-gerakan dasarnya. Dua gerakan yang paling dasar adalah running man dan T step . Running man  ini berupa dua langkah jalan ditempat tapi enggak maju-maju.
Nah, T step  adalah gerakan shuffle  itu sendiri yang terbagi menjadi beberapa jenis.
Ada Hard style,  yang kalau menari kakinya diangkat lebih tinggi seperti menghentakkan kaki. Lain lagi dengan Old style  yang katanya asli gaya Melbourne shuffle.
Gerakan ini tidak buru-buru, banyak T step  dan lebih seperti flooping (gerakan seperti meluncur).
Lalu ada gerakan Mas atau Malaysian Style , gerakannya seperti running man , tetapi hanya satu langkah. Mereka menggunakan badan yang didorong ke depan dan mengayun.
Ikutan Shuffle , yuk!
Enggak ada salahnya mencoba kegiatan baru, seperti les shuffle dance ! Nesi sudah mendatangi salah satu tempat les bernama Mumos, yang terletak di daerah Bintaro Jaya, Jakarta Selatan.
Shuffle Dance
Cewek-cewek ini juga suka shuffle dance. Foto: Riomanadona
Saat Nesi berkunjung, ada beberapa anak yang ikut berlatih bersama Kak Uca.
Seru sekali melihat mereka menari. Gerina (14), misalnya, cewek yang satu ini sudah hampir 3 bulan ikut les.
 "Aku senang banget gerakan shuffle,  seperti permainan kaki dan unik," cerita Gerina yang memberanikan ikut les setelah melihat saudara sepupunya menunjukkan shuffle dance.
Menurut Kak Uca yang melatih tarian ini di Mumos, supaya bisa melakukan gerakan dasar shuffle  membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 minggu.
"Pada les shuffle, peserta diajarkan gerakan dasar dulu seperti, running man , T-Step  dan lainnya. Setelah itu baru bisa ke gerakan yang lebih rumit," ujar Kak Uca.
Selain lewat les, sebenarnya kita juga bisa belajar melalui internet (You Tube)  atau ikut komunitas shuffle dance  yang ada di seputar daerah restoran cepat saji terkenal yang ada di Bintaro sektor 9, Jakarta.
Komunitas Shuffle  ini berkumpul di setiap hari Rabu dan Jumat pukul 7 malam. Nah, saat itulah, mereka saling memperlihatkan kelihaian dalam memainkan shuffle dance.
Semua adu kebolehan, baik itu gerakan kaki, tangan, kepala juga bagian tubuh lainnya. Tertarik ikut shuffle dance ? (Annisa/Ervina/Kidnesia)

Minggu, 23 Desember 2012

Sejarah Tari Piring

Tidak dapat dipastikan dengan tepat mengenai sejarah Tari Piring. Namum, dipercayai bahawa ia telah wujud sekian lama di kepulauan Melayu sejak lebih 800 tahun yang lalu. Tarian ini dipercayai telah bertapak di Sumatra Barat atau lebih dikenali sebagai Minangkabau, dan berkembang hingga ke zaman Sri Viiaya. Kemunculan kerajaan Majapahit pada kurun ke 16, yang menjatuhkan kerajaan Sri Vijaya telah mendorong perkembangan Tari Piring ke negeri-negeri Melayu bersama-sama penghijrah atau orang-orang pelarian Sri Vijaya ketika itu. Pencipta Tari Piring Tari Piring dikatakan tercipta daripada ''wanita-wanita cantik yang berpakaian indah, serta berjalan dengan lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban ketika membawa piring berisi makanan yang lezat untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa sebagai sajian. Wanita-wanita ini akan menari sambil berjalan, dan dalam masa yang sama menunjukan kecakapan mereka membawa piring yang berisi makanan tersebut". Kedatangan Islam telah membawa perubahan kepada kepercayaan dan konsep tarian ini. Tari Piring tidak lagi dipersembahkan kepada dewa-dewa, tetapi untuk majlis-majlis keramaian yang dihadiri bersama oleh raja-raja atau pembesar negeri. Keindahan dan keunikan Tari Piring telah mendorong kepada perluasan persembahannya dikalangan rakyat jelata, iaitu dimajlis-majlis perkahwinan yang melibatkan persandingan. Dalam hal ini, persamaan konsep masih wujud, iaitu pasangan pengantin masih dianggap sebagai raja iaitu 'Raja Sehari' dan layak dipersembahkan Tari Piring di hadapannya ketika bersanding. Bagaimana Cara Menari Tari Piring Terdapat berbagai cara atau versi untuk menari Tari Piring, bergantung kepada tempat atau kampung atau daerah di mana Tari Piring tersebut diamalkan. Namun tidak banyak perbezaan antara satu tempat dengan tempat yang lain, khususnya mengenai konsep, pendekatan dan gaya persembahan. Secara keseluruhannya, untuk memahami bagaimana sesebuah Tari Piring dipersembahkan, berikut adalah urutan atau susunan sesebuah persembahannya. 1. Persiapan awal. Sudah menjadi kebiasaan bahawa sesebuah persembahan kesenian harus dimulakan dengan persediaan yang rapi. Sebelum sesebuah persembahan diadakan, selain latihan untuk mengujudkan kecekapan, para penari Tari Piring juga seharusnya mempunyai latihan penafasan yang baik agar tidak kacau sewaktu membuat persembahan. Menjelang hari atau masa persembahan, para penari Tari Piring mestilah memastikan agar pring-piring yang mereka akan gunakan berada dalam keadaan baik. Piring yang retak atau sumbing harus diketepikan atau digantikan dengan yang lain, agar tidak membahayakan samada kepada diri sendiri atau orang ramai yang menonton. Ketika ini juga penari telah memutuskan jumlah piring yang akan digunakan. Segera setelah berakhir persembahan Silat Pulut di hadapan pasangan pengantin, piring-piring akan diatur dalam berbagai bentuk dan susunan di hadapan pasangan pengantin mengikut jumlah yang diperlukan oleh penari Tari Piring dan kesesuaian kawasan. Dalam masa yang sama, penari Tari Piring telah bersiap sedia dengan menyarungkan dua bentuk cincin khas, iaitu satu di jari tangan kanan dan satu dijari tangan kiri. Penari ini kemudian memegang piring atau ceper yang tidak retak atau sumbing. 2. Memulakan tarian. Tari Piring akan bermula sebaik sahaja rebana dan gong dipukul oleh para pemusik. Penari akan memulakan Tari Piring dengan 'sembah pengantin' sebanyak tiga kali sebagai tanda hormat kepada pengantin tersebut iaitu; sembah pengantin tangan di hadapan sembah pengantin tangan di sebelah kiri sembah pengantin tangan di sebelah kanan 3. Semasa menari Selesai dengan tiga peringkat sembah pengantin, penari Tari Piring akan memulakan tariannya dengan mencapai piring yang di letakkan di hadapannya serta mengayun-ayunkan tangan ke kanan dan kiri mengikut rentak muzik yang dimainkan. Penari kemudian akan berdiri dan mula bertapak atau memijak satu persatu piring-piring yang telah disusun lebih awal tadi sambil menuju ke arah pasangan pengantin di hadapannya. Pada kebiasaannya, penari Tari Piring akan memastikan bahawa semua piring yang telah diatur tersebut dipijak. Setelah semua piring selesai dipijak, penari Tari Piring akan mengundurkan langkahnya dengan memijak semula piring yang telah disusun tadi. Penari tidak boleh membelakangkan pengantin. Dalam masa yang sama kedua-dua tangan akan berterusan dihayun ke kanan dan ke kiri sambil menghasilkan bunyi 'ting ting ting ting .......' hasil ketukan jari-jari penari yang telah disarung cincin dangan bahagian bawah piring. Sesekali, kedua-dua tapak tangan yang diletakkan piring akan dipusing-pusingkan ke atas dan ke bawah disamping seolah-olah memusing-musingkannya di atas kepala 4. Mengakhiri persembahan Sesebuah persembahan Tari Piring oleh seseorang penari akan hanya berakhir apabila semua piring telah dipijak dan penari menutup persembahannya dengan melakukan sembah penutup atau sembah pengantin sekali lagi. Sembah penutup juga diakhiri dengan tiga sembah pengantin dengan susunan berikut; sembah pengantin tangan sebelah kanan sembah pengantin tangan sebelah kiri sembah pengantin tangan sebelah hadapan Tempoh Menari Tempoh atau jangkamasa menari olehseorang penari Tari Piring adalah bergantung kepada kecekapan dan kemahiran penari itu sendiri. Kecekapan dan kemahiran menghayun piring yang diseimbangkan dengan ketukan cincin amat perIu. Penari Tari Piring yang tidak terlatih mungkin akan menyebabkan piring yang diletakkan di tapak tangan terIepas dan jatuh ke tanah. Biasanya insiden seperti ini amat memalukan penari tersebut. Dalam masa yang sama kepantasan penari melangkahkan kaki untuk memijak piring yang telah disusun juga akan mempengaruhi tempoh sesebuah Tari Piring. Namun pada keseluruhannya, seseorang penari Tari Piring akan hanya menari dalam tempoh masa antara tiga hingga lima menit sahaja. Oleh itu, pada lazimnya, sesebuah persembahan Tari Piring di hadapan pengantin akan hanya mengambil masa tidak melebihi 15 menit, dengan persembahan Tari Piring oleh antara tiga hingga tujuh orang. PerIu ditekankan bahawa sesebuah persembahan Tari Piring mesti disertai oleh penari dengan jumlah yang ganjil misal satu, tiga, lima, tujuh atau sembilan orang. Pakaian Penari Tari  Piring Pada kebiasaannya, pakaian yang berwarna-warni dan cantik adalah perkara wajib bagi sesebuah tarian. Tetapi bagi Tari Piring, memadai dengan berbaju Melayu dan bersamping saja. Warna baju juga adalah terserah kepada penari sendiri untuk menentukannya. Namun, warna-warna terang seperti merah dan kuning sering menjadi pilihan kepada penari Tari Piring kerana ia lebih mudah di lihat oleh penonton. Musik dalam Tari Piring Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Piring, memadai dengan pukulan Rebana dan Gong sahaja. Pukulan Gong amat penting sekali kerana ia akan menjadi panduan kepada penari untuk menentukan langkah dan gerak Tari Piringnya. Pada kebiasaannya, kumpulan Rebana yang mengiringi dan mengarak pasangan pengantin diberi tanggungjawab untuk mengiringi persembahan Tari Piring. Namun, dalam keadaan tertentu Tari Piring boleh juga diiringi oleh alat musik lain seperti Talempong dan Gendang. Falsafah Tari Piring Tari Piring mempunyai peranan yang besar didalam adat istiadat perkahwinan masyarakat Minangkabau. Pada dasarnya, persembahan sesebuah Tari Piring di majlis-majlis perkahwinan adalah untuk tujuan hiburan semata-mata. Namun persembahan tersebut boleh berperanan lebih daripada itu. Persembahan Tari Piring didalam sesebuah majlis perkahwinnan boleh dirasai peranannya oleh empat pihak iaitu; kepada pasangan pengantin kepada tuan rumah kepada orang ramai kepada penari sendiri

Pasangan pengantin adalah orang yang diraikan didalam majlis perkahwinan. Mereka digelar 'Raja Sehari'. Oleh itu, persembahan Tari Piring di hadapan mereka adalah pelengkap kepada hari bersejarah tersebut.Dalam masa yang sama pasangan pengantin akan merasai bahawa kehadiran mereka sebagai 'raja sehari' sedang dinanti-nantikan oleh orang ramai dengan simbolik 'selamat datang' melalui Tari Piring tersebut. Hal yang sama juga akan dirasai oleh kedua-dua ibu bapa serta keluarga pengantin. Mereka merasakan bahawa majlis persandingan tersebut belum tamat dan tidak lengkap jika tidak disertai dengan persembahan Tari Piring.

Dikalangan orang ramai yang menghadiri majlis perkahwinan itu pula, selain sebagai suatu hiburan, mereka boleh memberi semangat kepada para penari Tari Piring agar membuat persembahan yang lebih baik dan menyeronokkan. Malah, kadangkala orang ramai yang menonton akan turut serta menyertai persembahan tersebut, semata-mata untuk memeriahkan suasana atau untuk menunjukkan kebolehan mereka. Keadaan ini agak berbeza pula kepada para penari Tari Piring itu sendiri. Setengah daripada penari Tari Piring yang masih bujang, menunjukkan kehebatan mereka menari adalah untuk 'memikat' gadis-gadis pengiring daripada pihak yang bertandang atau gadis-gadis sekampung yang sedang menonton persembahan mereka.

Suatu perkara yang menarik bagi Tari Piring pentas ialah kebolehan dan kecakapan penarinya memijak-mijak kaca di atas pentas sebagai mengakhiri persembahan Tari Piring. Didalam persembahan ini kaca yang telah dipecah-pecahkan berukuran antara tiga hingga delapan sentimeter di longgokkan di atas pentas yang kemudiannya dipijak-pijak serta dikuis-kuis dengan kaki oleh para penari. Simbolik kepada acara ini ialah "para pembawa hidangan sedang melalui atau memijak kaca piring yang pecah semasa mereka membawa sajian lauk pauk untuk dewa-dewa" . Kaki penari tidak cedera.

Jumat, 21 Desember 2012

Sejarah Tari Pendet

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967).[rujukan?]
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.[rujukan?]
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.[rujukan?]
 

Tari jaipong-sejarah-perkembanggan seni tari tradisional jawa barat

Indonesia bukan hanya kaya dengan budaya tapi juga kaya dengan berbagai macam kesenian, salah satunya seni tari jaipong atau jaipongan yang berasal dari jawa barat. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai tari jaipong, mulai dari pengertian tari jaipong, sejarah tari jaipong dan perkembangan Tari jaipong.
tari jaipong

Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.
Menyebut Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.
Sejarah Tari Jaipong
Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu / Doger / Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu / Doger / Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.
tari jaipong

Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.
Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya). Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang. Dalam penyajiannya, Jaipongan gaya kaleran ini, sebagai berikut: 1) Tatalu; 2) Kembang Gadung; 3) Buah Kawung Gopar; 4) Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau Sinden Tatandakan (serang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih); 5) Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).
Perkembangan Tari Jaipong
Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta. Dampak dari kepopuleran tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di media televisi, hajatan maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan pemerintah.
Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan, dimanfaatkan oleh para penggiat seni tari untuk menyelenggarakan kursus-kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh pengusaha pub-pub malam sebagai pemikat tamu undangan, dimana perkembangan lebih lanjut peluang usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dengan nama Sanggar Tari atau grup-grup di beberapa daerah wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan gaya “kaleran” (utara).
Perkembangan selanjutnya tari Jaipongan terjadi pada taahun 1980-1990-an, di mana Gugum Gumbira menciptakan tari lainnya seperti Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, Kuntul Mangut, Iring-iring Daun Puring, Rawayan dan tari Kawung Anten. Dari tarian-tarian tersebut muncul beberapa penari Jaipongan yang handal antara lain Iceu Effendi, Yumiati Mandiri, Miming Mintarsih, Nani, Erna, Mira Tejaningrum, Ine Dinar, Ega, Nuni, Cepy, Agah, Aa Suryabrata dan Asep.
Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong.
Semoga seni tari jaipong ini bisa tetap lestari di Indonesia kita tercinta ini dan jangan sampai diklaim oleh negara lain. Jangan lupa baca juga seni tari Gambyong yang merupakan seni tari dari Jawa Tengah yaitu Surakarta.
Sumber kaskus.us.

Jumat, 07 Desember 2012

Randa kamal raqs sharki oriental dance performance


Buchaehum atau tari buchae (tari kipas)

tari Buchae adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tari tradisional korea yang paling terkenal di mancanegara.Tarian ini di per tunjuk kan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas berwarna-warni.Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka,menutup,dan membentuk formasi dari kipas.Tari ini terkenal karena merepresentasi kan keindahan dan keanggunan wanita korea.Para penari nya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam seperti deburan ombak,rumpun bunga,dan kupu-kupu beterbangan di terpa angin.